Redup, degup nasib berdetak.
Sebuah perbedaan menjulang beratap langit
Disebuah perbatasan Negeri, dua budaya
sebentang laut terhampar memisahkan
Diantara angan-angan dan harapan
Merobek tawa, menampar sendawa
Merangkak pelan, berharap lari ke tujuan
Tak jauh dariku berpandang, terlihat menjulang bangunan Gedung mewah
Menodong langit dengan sombongnya.
Perlihatkan oleh mereka! dibelakangku sebuah gubuk miring, beratap dahan kelapa terbentang
Perbatasan hanya menyisakan sebuah harapan besar, yang tak berujung
Diantara hujan, ditemani seorang bocah kurus kering berparas kusam, kuteriakkan....TUHAN INIKAH PERBEDAAN?
MAGID, ANTARA MALAM, 2008
Thursday, January 22, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment