Sunday, March 12, 2017

Kesaksian Akbar

Kusaksikan bintang-bintang seluruhnya
menjelma purnama,
Dan ornamen langit dipenuh cahaya.
Sorotnya mengalahkan gelap di kepala,
Hinggap sejenak, 
Berontak
menghapus amarah
Tumbuhkan cinta


Nurfahmi Magid, 23 Februari 2017

Aku Masih Di Sini

Aku masih di sini 
terduduk diantara
malam yang makin menepi 
menanti gelap gulita
terbunuh pagi

Kudengar
di luar
kumbang-kumbang berzikir
Tanpa peduli
dingin embun menghujam seisi bumi

Aku masih di sini
bercerita pada sepi
tentang mimpi
yang semburat dari isi kepalaku ini

Ya Allah Gusti,
hamba hanya
mahluk kecil peminta
sedangkan Kau maha segalanya
Ijinkan
kulantunkan
kata-kata
mantra, mungkin juga doa
Dan biarkan subuh datang menutupnya
Amin.

Nurfahmi Magid, Sabath, 4 Maret 2017
#bocahTK
#HangHingHung

Kepasrahan

Kekalahan adalah senja
yang tak mungkin terpatung lama
Muncul sejenak, kemudian hilang
Di langit telanjang

Degupku, degupMu beradu
mencari titik temu
diantara sajadah
yang banjir air mata resah

Engkau adalah maha cahaya
yang menyoroti seluruhnya
dan aku hanya daun kecil
di hutan yang terpencil
yang tak mungkin tumbuh
tanpa pancaran sinarMu

Tuntunlah rohku dalam diam
Sebab bergeming
kata mereka adalah puing
yang muncul dari rasa dendam
#bocahTK
Nurfahmi Magid, 9-3-2017

Wednesday, October 5, 2016

Tahar Djaout, Melawan dengan Pena

Pria berkacamata itu kini menghembuskan nafas terakhir setelah sepekan berusaha melawan maut di pembaringan rumah sakit. Luka tembak yang membuatnya koma ternyata berhasil merebut nyawa dari tubuhnya. Beberapa waktu sebelumnya, Ia adalah orang yang dianggap paling berbahaya oleh kelompok bersenjata di Al Jazair. Kini, 23 tahun, nama Tahar Djaout tidak pernah dilupakan bagi mereka yang berjuang dalam misi kemanusian. Saya tidak tahu, apakah para pembantai lalai memperhitungkan efek martir ini, ataukah mereka hanya tidak ambil pusing hal-hal seperti itu.

Ada Hal Yang Tak Perlu Diungkapkan

Publik tercengang, seorang profesor diberitakan mengimani tahayul. Seorang akademisi dan tokoh publik dianggap sesat dan berpemikiran menyimpang karena meyakini hal-hal yang tidak logis. Nama Marwah yang berarti kehormatan itu sudah tak lagi bermarwah, karena lakunya dianggap ganjil oleh publik. Tapi bagi saya, hal itu adalah fenomena lumrah dimana setiap manusia punya tafsir di kepalanya, dan keseragaman tafsir itu berbuah kebenaran atau mungkin juga pembenaran, karena kata benar sendiri bermula dari sebuah ketidakjelasan yang diamini secara bersama-sama.

Berita Batam