--Sebuah catatan imaginer untuk seseorang di DPRD Kota Batam dan Pulau Janda Berhias--
"Bacalah!...bacalah atas nama Tuhanmu" konon pekik itu terdengar di lorong sunyi Gua Hira. Seolah memerintahkan manusia untuk membaca semua atas nama kebenaran. Zuhrah kebenaran memancar dari dalam kesunyian, nun di atas bukit yang jauh dari keramaian, ketika mulut-mulut manusia sudah berhenti berharap.
Monday, July 18, 2011
Ternyata Mereka Lebih Baik Dari Kita...
Hari ini, banyak hal yang kualami. Seorang tukang Bakso membuatku bersemangat menggerakan jari-jariku yang lemah ini di keyboard dan berbagi ke kawan-kawan tentang kisah yang aku alami. Dibalik kesederhanaan yang tampak secara kasat dari si tukang bakso yang kebetulan kuhampiri, aku melihat sebuah filosofi yang lebih maju daripada peradaban manusia lainya yang hari ini kukenal. Dalamnya pemahaman Dia membuat aku malu untuk bertanya, siapa nama si tukang bakso yang mangkal dengan gerobak dorongnya di sekitar Bank BCA Jodoh itu.
Iyaaka na budu wa iya ka nas tain
Gusti Allah
Kebesaran namaMu selalu diagungkan
Syukur atas Rizky adalah anugerah
Tetapi itu semua Takan ada artinya
jika membiarkan batu tersusun rapi didasar kalbu kami
Oh cakrawalaku adakah damai jika hati diasah oleh dendam?
Jika tanpa pengetahuan, kemanakah langkah akan terayun?
Adakah keadilan,
jika ketimpangan hidup jelas kelihatan
Jika pelaku kebijakan hidup tanpa kearifan
dan kejujuran
Gusti Allah yang maha Pemurah,
Sesak jiwaku ditengah jalan,
melihat seorang anak kecil,penjual koran
tanpa pendidikan, tanpa pengetahuan, tanpa persinggahan,
tanpa masa depan, pandanganya kabur, menyongsong zaman
Disatu tempat ada yang berpesta pora,
hidangan melimpah ruah
Hidupnya serba ada
Asuransi ditanggung negara, anak istri dibiayai pemerintah,
bahkan tiap langkahnya terhitung dengan rupiah
Kemanakah norma Agama?
Jika kebaikan kajian masalah moral terus diabaikan
Jika kesalahan dalam keseharian hidup dijadikan kewajaran
Jika pekerjaan dijalani tanpa arti
soal asusila ditonton tanpa batasan
Kemanakah sumpah?
Ketika identitas Kami terus memudar,
Dan tanggungjawab kerap menjelma jadi keluhan
Gusti Allah yang maha penolong,
Lindungilah mereka, yang tercibir oleh sombong dan angkuhnya zaman
Lindungilah mereka yang tersesat dipersimpangan
Gusti Allah yang maha mendengar,
Hanya Kau yang memiliki nama-nama baik, Maha segala maha,
Tiada Tuhan SelainMu...
Kabulkanlah doa ini..amin
Magid, Batam, Sabtu, 9 Juli 2011, pukul 02.02 WIB
Kebesaran namaMu selalu diagungkan
Syukur atas Rizky adalah anugerah
Tetapi itu semua Takan ada artinya
jika membiarkan batu tersusun rapi didasar kalbu kami
Oh cakrawalaku adakah damai jika hati diasah oleh dendam?
Jika tanpa pengetahuan, kemanakah langkah akan terayun?
Adakah keadilan,
jika ketimpangan hidup jelas kelihatan
Jika pelaku kebijakan hidup tanpa kearifan
dan kejujuran
Gusti Allah yang maha Pemurah,
Sesak jiwaku ditengah jalan,
melihat seorang anak kecil,penjual koran
tanpa pendidikan, tanpa pengetahuan, tanpa persinggahan,
tanpa masa depan, pandanganya kabur, menyongsong zaman
Disatu tempat ada yang berpesta pora,
hidangan melimpah ruah
Hidupnya serba ada
Asuransi ditanggung negara, anak istri dibiayai pemerintah,
bahkan tiap langkahnya terhitung dengan rupiah
Kemanakah norma Agama?
Jika kebaikan kajian masalah moral terus diabaikan
Jika kesalahan dalam keseharian hidup dijadikan kewajaran
Jika pekerjaan dijalani tanpa arti
soal asusila ditonton tanpa batasan
Kemanakah sumpah?
Ketika identitas Kami terus memudar,
Dan tanggungjawab kerap menjelma jadi keluhan
Gusti Allah yang maha penolong,
Lindungilah mereka, yang tercibir oleh sombong dan angkuhnya zaman
Lindungilah mereka yang tersesat dipersimpangan
Gusti Allah yang maha mendengar,
Hanya Kau yang memiliki nama-nama baik, Maha segala maha,
Tiada Tuhan SelainMu...
Kabulkanlah doa ini..amin
Magid, Batam, Sabtu, 9 Juli 2011, pukul 02.02 WIB
Subscribe to:
Posts (Atom)