Dingin tak tercatat, pada dinding
Seluruh Kota hanya basah,
Menyisakan warna pucat
pada etalase langit
Kemudian senja datang lebih awal
seperti dalam kisah dampo awang
Tuhanku, aku di sini bukan untuk melawan
Aku berdiri hanya ingin bertahan
Dalam dingin kabut
semangat makin mengkerut
Di halaman, kulihat titik-titik air memahat tanah
seperti sedang melukis takdir kota ini dalam ornamen lubang
Magid, Batam 10 Mei 2011
Monday, May 9, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment