Tuesday, March 16, 2010

Virus HIV Bersembunyi Disumsum Tulang

Kompas.Com, 12 Maret 2010

KOMPAS.com — Virus penyebab AIDS atau HIV (Human Immunodeficiency Virus) bisa bersembunyi di sumsum tulang, tidak tersentuh obat dan di kemudian hari bangkit dan menyebabkan penyakit. Dengan mengetahui cara virus ini bersembunyi, para ahli berharap di masa depan bisa menemukan terapi melawan virus ini.

Dalam laporannya yang dimuat dalam jurnal Nature Medicine, Dr Kathleen Collins dari University of Michigan dan timnya menjelaskan, virus HIV bisa menginfeksi sel sumsum tulang yang terkadang masuk melalui sel darah.

Menurut Collins, virus akan berdiam di sel sumsung tulang, tetapi ketika sel awal masuk ke dalam sel darah, virus itu akan kembali aktif dan menyebabkan infeksi baru. Virus akan membunuh sel darah baru dan berpindah ke sel lain dan menginfeksi.

“Langkah pertama sebelum menyingkirkan sel virus ini adalah memahami bagaimana infeksi laten akan berlanjut,” kata Collins.

Kemajuan teknologi pengobatan telah berhasil mengurangi angka kematian akibat AIDS, tetapi penderita AIDS harus terus minum obat mereka agar infeksi tidak kembali. Menurut Collins, ini adalah indikasi bagaimana obat melawan virus. “Beberapa jenis virus penyakit memilih untuk bersembunyi dan muncul kembali begitu pengobatan dihentikan,” tuturnya.

Salah satu tempat persembunyian awal adalah di sel darah yang disebut macrophages. Tempat lain adalah Sel-T. Menurut Collins, masih banyak tempat lain yang menjadi tempat persembunyian virus HIV.
Dengan mengetahui sumber-sumber infeksi, diharapkan pasien AIDS tidak akan bergantung lagi pada obat-obatan setelah infeksinya berakhir. “Sekarang ini pasien AIDS bergantung pada obat seumur hidupnya,” katanya.

Iran Mengklaim Berhasil Temukan Obat Aids

Iran yang sedang memiliki masalah atas program nuklir mereka (dan dijatuhi sangsi PBB) kini menggebrak lagi dengan pernyataan dari Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad. Presiden Iran ini mengklaim bahwa mereka sudah memiliki penyembuh untuk penyakit mematikan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Truth atau hoax?


Pidato yang disesuaikan dengan hari Revolusi Iran ini, mengatakan bahwa obat untuk AIDS ini sedang dikembangkan dan diambil dari tanaman obat-obatan (herbal medicine). Obat ini dinamakan IMOD dan menurut Menteri Kesehatan Iran, obat ini efektif dan tidak memiliki efek samping (quote from Ynetnews.com*).

Haha..setelah mampu meneruskan program nuklir mereka tanpa bantuan dari PBB, Iran ternyata mampu melakukan sesuatu yang lebih fenomenal. Seberapa jauh sebenarnya kemampuan para peneliti di Iran? Amerika yang mati-matian menentang program nuklir di Iran, sebaiknya mulai pasang kuping tentang potensial Iran.
Kenapa?

AIDS itu penyakit mematikan yang memakan korban jutaan orang di dunia. Bukan penyakit TBC yang sudah ada obatnya meski juga sama-sama mematikan. AIDS ini tidak memiliki obat dan ini yang selalu ditakutkan manusia: penyakit yang tidak ada penyembuhnya. Kalo penyakit influenza ga ada penyembuhnya, mungkin juga jadi mematikan. Setelah sekian lama manusia bergelut dengan HIV dan AIDS, banyak obat yang mengklaim bisa menjadi obat AIDS. Dari obat China dan obat traditional, sehingga pengobatan yang tidak masuk akal sekalipun. Diantara obat “alternatif” itu, tidak satupun yang menembus pasaran dunia, kira-kira kenapa ya?

Dunia pengobatan tiba-tiba di-shock-an dengan penemuan Iran yang mengklaim bahwa obat AIDS yang dicari-cari selama bertahun-tahun ada di Iran. Dari sisi komersial sudah jelas sekali bahwa obat ini akan laku keras dan tidak perlu menggambar garis equilibrium untuk menentukan harga ( capitalist way of thinking ). Jutaan orang sedang menderita AIDS sekarang dan sebagian kecil dari mereka menerima perawatan (treatment) yang TIDAK menyembuhkan. Jika berita tentang IMOD ini benar, manusia akhirnya memecahkan salah satu kebuntuan dalam kelangsungan hidup mereka.

Selain dari potensial komersial, Iran akan memiliki political bargaining power. Mereka memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh negara lain dan negara lain sangat membutuhkan. Dari segi politis Iran bisa memiliki banyak keuntungan dengan negara-negara lain, termasuk negara penentang seperti Amerika, Inggris dan Prancis.

Jika berita tentang obat ini benar, apakah Iran mau berbagi dengan negara-negara lain?

Mungkinkah Tokek Bisa Obati HIV / Aids

Masyarakat Indonesia tentu mengenal tokek, sejenis binatang melata berukuran kecil yang masuk dalam golongan cecak besar. Di mata sebagian masyarakat kita, hewan yang masuk dalam suku Gekkonidae ini adalah binatang yang menjijikan dan mengganggu meskipun bagi sebagian orang hewan ini sudah digunakan sebagai salah satu obat penyakit kulit dan gatal-gatal.


Belakangan, siapa sangka tersiar kabar bahwa reptile mungil ini sedang memiliki harga yang sangat tinggi di pasaran, bahkan seekor tokek yang memiliki berat 4 ons bisa dihargai lebih dari 500 juta rupiah.
Harga tokek yang melonjak gila-gilaan ini otomatis mendorong sejumlah masyarakat untuk menangkapnya. Bahkan sejumlah cukong asal Malaysia dan Korea saat ini berkeliaran di Indonesia untuk mendapatkan binatang melata ini dengan harga murah dan kemudian menjual kembali dengan harga yang sangat tinggi.
Melonjaknya harga tokek ini karena dikabarkan bahwa binatang ini sedang diteliti sebagai obat HIV AIDS di luar negeri dan penelitiannya sudah mencapai 90%.

Ade, seorang penjual dan pembeli tokek asal Kapuk, Jakata Utara yang sudah lebih dari setahun menggeluti bisnis tokek ini mengunkapkan bahwa tokek-tokek yang ia kumpulkan dijual dengan cara diekspor ke beberapa Negara seperti China, Hongkong, Jepang dan Perancis.
Namun bukan berarti semua tokek tersebut layak ekspor, karena tokek yang diminta adalah tokek dengan berat lebih dari 3,5 ons karena menurut kabar semakin tua umur dan semakin besar ukuran tokek maka kadar enzim yang ia miliki akan semakin banyak. Dan enzim inilah yang bermanfaat untuk mengobati HIV AIDS.

Minyak Kelapa Murni (VCO) Untuk Obat Aids (HIV)


AIDS (acquire immunodeficiency syndrome) merupakan penyakit kekurangan daya tahan tubuh. Penderia AIDS akan tampak kurus dan lemah karena system kekebalan tubuhnya digerogoti oleh virus HIV.

Hasil riset menunjukkan bahwa MCFA, yaitu asam laurat dan asam kaprat, dapat mematikan HIV pada pembiakan di laboratorium. Diperoleh informasi bahwa orang-orang yang terkena AIDs menurun daya daya infeksi virusnya setelah memakan kelapa dan meminum santannya. Bahan yang berkhasiat menurunkan infeksi HIV adalah monolaurin. Monolaurin akan memisahkan membran sel virus dengan cara melemahkan sampai akhirnya terlepas. Dalam kondisi ini, otomatis semakin llama viruspun akan mati.

Dari data klinis penelitian yang pernah dibuat oleh ahli emeritus farmakologi, konsumsi minyak kelapa murni sebanyak 3,5 sendok makan sehari dapat menurunkan daya infeksi virus selama 6 bulan. Pada kondisi tersebut, berat badan dan kondisi tubuh akan meningkat.

GAMBARAN KASUS AIDS DI SUMATERA UTARA s/dApril 2009


Jumlah Penderita AIDS di Sumatera Utara Tahun 1994-2009 ( sampai April 2009).
Kab/Kota
T A H U N
 

94
95
96
97
98
99
00
01
02
03
04
05
06   07 08 09  Jlh
Medan
1
1
2
1



2
11
12
16
45
115
110
131 134
581
P.Siantar







1
1

 1
 4
7  
12
4 9
39
T. Balai










 1

 

1  
 2
Binjai










 1
2
3
2
3 3
 14
T. Tinggi






1



-
1
1  
1 1
8
Sibolga










 1

 

   
1
D. Serdang







1

1
 2
2
12
  19
8 21
66
Langkat












4  
  3
  2
 9
Karo










 2

3  
  8
9 6
 28
Simalungun









2

2
5  
  2
7 2
 20
Asahan












5

3 4
12
Lb. Batu








1

 4
 2
 

   
 7
Taput










1
1
2
4
  3
11
Tapteng












1

   
 1
Tapsel







1
1


1
 

   
 3
Nias












 

1  
1
Dairi








1



   2
4 1
10
Madina












 

   
 0
Tobasa









2
2
4
11
8 10
42
Samosir












  4 1   5
Sergei                           1 1 2 4
Batu bara                             1   1
P.Sidempuan                                 0
Humbang H                               1 1
Nisel                                 0
Luar Prop                             3 3 6
Jumlah
1
1
2
1
0
0
1
5
15
17
31
64
167  179 186 202
872
Jumlah Penderita AIDS yang meninggal yang dilaporkan berjumlah  sampai dengan April 2009 = 124 orang
Jumlah Penderita HIV (+) di Sumatera Utara Tahun 1992-2009 ( sampai April 2009).
Kab/Kota
Tahun
92
93
94
95
96
97
98
99
00
01
02
03
04
05
06
07   08 09 Jlh
Medan
1
2
1
1
21
2
2
3
6
6
10
30
40
14
194
212 52 3
600
P.Siantar














 4
2 3  
 9
T. Balai
















1  
1
Binjai














4
1 1  
6
T. Tinggi













-
4
1    
 5
Sibolga













 1

1
   
 2
D. Serdang












1

26
25 6 18
 76
Langkat














1
   
 1
Karo













1
2
2 6  
11
Simalungun












5
2
4
18 29  
 58
Asahan













1
2
1    
4
Lb. Batu














1

   
 1
Taput













1
1
2    
 4
Tapteng















   
 0
Tapsel













1


   
 1
Nias
















   
 0
Dairi











1



1 1  
 2
Madina
















   
 0
Tobasa












7
10
5
2 2  
26
Samosir















1    
 1
Jumlah
1
2
1
1
21
2
2
3
6
6
10
30
55
30
248
269 100 21
808
Jumlah kasus HIV (+)di Sum.Utara thn 1992 s/d Desember 2008
No Tahun
Surveilans (Sero Survey)
Sentinel
Adhoc
Pasif

Jumlah





VCT RS
RS lain


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
1
0
1
1
0
     1
1
1
3
3
11
20
0
0
0
0
19
1
0
1
1
1
2
11
0
2
0
0
2
0
1
1
2
2
5
6
57
22
239
278








1
2
1
1
21
2
2
3
6
6
18
37
57
22
239
265

18. 2008     74 4  
Jumlah
43
36
691
4
771

Jumlah Kumulatif HIV/AIDS berdasarkan Kabupaten / Kota di Propinsi Sumatera Utara Sampai April 20089
Kab/Kota
HIV(+)
AIDS
Jumlah
Medan
P.Siantar
T. Tinggi
Deli Serdang
Langkat
Tap. Selatan
Labuhan Batu
Tobasa
Simalungun
Dairi
Sibolga
Tj Balai
Karo
Binjai
Taput
Asahan
Tap. Tengah
Samosir
Sergei
Batubara
Nias
Humbahas
Luar Prop
600
 9
5
 76
 1
1
  1
 26
  58
2
 2
1
 11
6
4
4
-
1
-
581
41
8
66
9
3
7
42
20
10
1
2
28
12
11
12
1
5
4
1
1
1
4
1181
 50
  13
 142
 10
  4
  8
 68
78
 12
 3
 3
 39
18
 15
16
1
6
4
1
1
1
4
J u m l a h
808
872
1680
Jumlah kumulatif  HIV/AIDS menurut Jenis Kelamin di Propinsi Sumatera Utara  (sampai April 2009).
Jenis Kelamin
HIV(+)
AIDS
Jumlah
Keterangan
Laki-laki
Perempuan
598
210
741
131
1335
341
J u m l a h
808
872
1680

Jumlah kasus HIV/AIDS yang meninggal berdasarkan Jenis Kelamin dan Bulan di Propinsi Sumatera Utara Sampai April 2009
Bulan
Jenis Kelamin
HIV
(+)
AIDS
Jumlah
Laki-laki
Perempuan



Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember



5
9
1
6

Jumlah



21

Jumlah Kumulatif HIV/AIDS menurut bulan di Prop Sumatera Utara sampai April 2009

BULAN

HIV

AIDS

JUMLAH
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
13
3
5

68
64
8
51
79

J u m l a h
21
187

Jumlah Kumulatif HIV/AIDS menurut umur di Prop Sumatera Utara sampai April 2009
Golongan umur (Thn)
HIV (+)
AIDS
Jumlah
< 1
1 – 4
5 - 9
10 - 19
20 - 29
30 – 39
40 - 49
> 50
3
6
5
32
500
216
33
13
 2
 2
 0
 14
421
317
 88
 28
 5
8
5
46
921
523
 121
 41
J u m l a h
808
872
1680
Jumlah Kumulatif HIV/AIDS menurut kebangsaan di Prop Sumatera Utara sampai  Desember 2008
Kebangsaan
HIV (+)
AIDS
Jumlah
Keterangan
   W N I
   W N A
780
 28
871
 1
1651
 29
J u m l a h
808
872
1680
Jumlah Kumulatif HIV/AIDS menurut faktor resiko di Propinsi Sumatera Utara sampai April 2009
Faktor Resiko
HIV(+)
AIDS
Jumlah
1. Heteroseksual 2. Homo Seksual
3. Intra Drug User
4. Transfusi Darah
5. Perinatal
6. Ibu Rumah Tangga
7. Biseksual
8. Tidak diketahui
314
13
327
27
13
23
2
89
328
 10
259
8
 4
 7
 5
18
634
 22
576
 35
15
 30
7
107
J u m l a h
787
639
1426
Tempat Pelayanan yang melaporkan adanya kasus HIV/AIDS di Propinsi Sumatera Utara sampai dengan  April 2009
Nama Unit Pelayanan
HIV (+)
AIDS
Jumlah
Ket
Pemerintah/BUMN/BUMD
Rumah Sakit Swasta
Dinas Kab/Kota
Praktek Dokter
Klinik Swasta
Praktek dokter spesialis
Puskesmas
Laboratorium Kesda
Lain-Lain
489
228
13
11
3
9
16
8
10
756
90
9
8
1
2
1
0
5
1366
318
22
19
4
11
17
8
15


PSW Batang Toru
Jumlah
808
872
1680

Sumber :
Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, April 2009

Berita Batam