Sunday, April 26, 2009

Risau Sang Atheis

Air laut terlihat malas berombak
ketika tiba di pesisir hati
hujan dan dingin embun datang tiba-tiba
pada botol kaca,

''Aku kan bertahan, aku kan bertahan''

Dalam dingin hening risau
burung-burung memuja angin
kemudian dia tercambuk petir
pada langit-langit murka

''Tuhan, tuhan, siapapun tuhan''

Mendung tak berwarna, selain hanya gelap
suara adzan sayup terdengar, bagai bisik malaikat
dalam waktu yang tak terhentikan
disini, ketika aku, kau, dan mereka merasa

''Hati, hati, dimana hati yang berhati, yang tak letih berhati''

Bahasa hati jadi terpatah-patah
gugup, gagap, dalam sembab
Sibuk menterjemahkan alam yang datang tiba-tiba
tanpa arah, tanpa kiblat.
Goodbye tuhan....


oleh: Magid

No comments:

Berita Batam