Jika pada suatu malam yang cerah, kita duduk disebuah tempat yang terbuka, dimana langit terlihat cerah dengan segala perhiasan bintang yang jumlahnya ribuan, tentu kita akan takjub. Sungguh besar ciptaan Allah SWT. Langit dengan segala keindahannya, bintang-bintang yang terang, bulan, dan benda-benda lain yang semua mengorbit pada satu jajaran garis yang tak berubah dan tak berbenturan. Namun, jika kita fikirkan lebih jauh lagi, ternyata langit bisa juga dijadikan contoh gambaran waktu sepanjang masa. Bagaimana bisa? Dari tulisan ini saya mencoba, semoga menjadi sebuah diskusi yang bisa dipahami.
Dalam sebuah sebuah Ayat, Allah berfirman: ''Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun'' (QS. AL Ma'arij 70:4)
Sungguh, ketika kita berfikir tentang waktu, maka kita akan kesulitan untuk menemukan jawabannya. Bahkan dalam ilmu filsafat, waktu bisa dikatakan sebagai sesuatu yang sulit untuk dijelaskan. Dalam kamus bahasa pun tidak dijelaskan secara terperinci tentang apa itu waktu. Lalu kenapa kita hubungkan dengan keadaan langit saat cerah? dimana korelasinya?
Dalam ilmu Fisika modern, telah ditetapkan, bahwa kecepatan yang paling cepat di alam ini adalah kecepatan cahaya dimana geraknya mencapai 300.000 KM per detik. Jadi setiap satu detik, cahaya yang disorotkan menempuh jarak hingga 300 ribu KM jauhnya. Sampai saat ini, manusia belum bisa menciptakan kendaraan yang bisa menembus kecepatan tersebut. Dan ada sebuah teori yang menjelaskan, jika sebuah benda (yang terdiri dari kumpulan partikel-partikel) jika dipercepat sebesar kecepatan cahaya, maka benda tersebut akan tercerai-berai. Tidak mungkin manusia bisa membuat pesawat yang super canggih dengan kemampuan kecepatan cahaya. Karna biar sepadat apapun sebuah benda akan pecah berkeping-keping dengan jika harus dipercepat 300 ribu KM per detik. Satu-satunya yang bisa dipercepat dengan cahaya adalah cahaya itu sendiri. Karna tidak memiliki berat.
Mari kita simak Ayat berikutnya, Yakni Surat Al Mulk ayat :3. ''Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?'' (QS AL Mulk 67:3)
Jika kita pahami ayat tersebut, dan kita hubungkan dengan pemandangan langit yang kita saksikan pada suatu malam yang cerah, maka saya yakin, anda akan takjub dan mengaggumi kebesaran Allah SWT. Bagaimana tidak, dilangit yang kita saksikan dengan kasat mata, terdapat ribuan bintang, planet, satelit yang mengelilingi planet, semua bisa bergerak dengan jalurnya masing-masing dan tidak bertabrakan antara benda satu dengan yang lainnya. Sungguh dzat yang maha besar yang bisa mengatur segala pergerakan tersebut.
Lalu bagaimana jika kita hubungkan kondisi ini dengan waktu? menurut saya, saat kita berdiri di malam yang cerah dengan pemandangan bintang-bintang dilangit, sebenarnya kita telah menyaksikan pemandangan masa lampau. Mungkin kurun waktunya antara 10 tahun, atau 1000 tahun yang lalu bahkan 1 Milyar tahun yang lalu. Pemandangan yang kita saksikan malam itu bukanlah pemandangan saat itu juga. Tentu anda akan bertanya? kok bisa? mari kiita kembali pada hitungan tempuh waktu yang tercepat seperti yang saya tuliskan diatas.
Dalam sebuah ketetapan, kecepatan cahaya memiliki kecepatan tertinggi yakni 300.000 Km per detik. Jika jarak bulan dengan bumi adalah 350.000 KM, maka bisa dikatakan, cahaya bulan (pantulan dari matahari) bisa kita lihat dibumi dalam hitungan sekitar 1,3 detik. Jadi cahaya bulan yang kita lihat saat ini adalah cahaya yang muncul 1,3 detik yang lalu. Begitu juga benda-benda yang lain. Dalam ilmu astronomi, diketahui jarak bintang dan bumi sangat variatif. Ada bintang yang memiliki jarak 8 tahun cahaya. Artinya pemandangan yang kita lihat pada saat itu merupakan pancaran 8 tahun yang lalu. Bahkan ada bintang yang jaraknya mencapai 1 juta tahun cahaya, maka pancaran yang bisa kita saksikan pada saat itu adalah pancaran 1 juta tahun yang lalu!. Bahkan ada bintang yang memiliki jarak sekitar 10 Milyar tahun cahaya yang bisa kita saksikan pancarannya di Bumi, artinya cahaya yang kita saksikan merupakan sinar yang muncul 1 Milyar tahun yang lalu!! Karna itu, jika kita berdiri pada suatu malam yang cerah, sungguh kita telah menyaksikan pemandangan lintas waktu. Pemandangan masa lampau yang kita nikmati saat ini. Subhanallah...
''Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,'' (QS. Al Mulk 67: 3)
Hitungan tersebut juga bisa anda gunakan untuk melihat siang. Cahaya matahari misalnya. Seperti diketahui, jarak antara matahari dan Bumi mencapai 150 juta KM. Jika mengacu pada kecepatan cahaya (300 ribu KM/detik) maka cahaya dengan jarak tersebut sinar Matahari bisa mencapai bumi membutuhkan waktu sekitar 8 menit. Jadi bisa juga dikatakan, sinar matahari yang kita nikmati di bumi, tak lain adalah sinar yang muncul 8 menit sebelumnya. Sungguh langit adalah hamparan waktu, dimana semua merupakan gambaran masa kini tapi sudah terjadi pada masa lampau. Sungguh jika kita pahami semua benda-benda langit maka kita akan semakin yakin akan kebesaran Allah, dan kita akan semakin merasa sebagai mahluk yang tak ada apa-apanya jika dibanding kebesaranNya.
'' Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah'', (QS Al Mulk 67:4)
Oleh: Nur Fahmi Magid / Diterbitkan di Bulletin Madani Edisi V 2009
Monday, March 2, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment