Kudengar angin berdesir
Kudengar karang membentak
Kudengar air bicara
Kudengar tembok kuning menggigil
Disini, tepat di beranda Masjid penyengat
Kudengar peta berkata
Kudengar darmaga bernyanyi, meski lagu sepi
Kudengar lumut-lumut berzikir
Kudengar hujan mengusir
Disini, di Pulau Penyengat
Kudengar galau pelan menumbangkan semangat
Kudengar keringat muncul di dahiku
Kudengar kumbang mengaung, bersama adzan
Kudengar meriam yang terpasang itu memuntahkan harapan
Disini, penyengat, ketika semua hanya bisa kudengar
Kudengar jaring-jaring kehidupan
Kudengar ikan-ikan nasib berenang, meski musim selatan tak terelakkan
Kudengar sampan kehidupan mulai terhempas
Kudengar semua pelan-pelan bersama senja kehidupan
Disini, Tanah Raja Haji Fisabilillah, Akulah Tuan Melayu!
ah....bukan, aku hanya dengar!
Oleh: Magid
Thursday, February 12, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment