Dari bilik jeruji itu
Ketika mayat-mayat yang tersusun rapi mulai kau bangkitkan
Dari debu, mungkin juga krikil
ludahi aku tuhan
Dan aku berdiri, menghadap kiblat
meski tak benar kiblat
Ludahi aku tuhan
Kemudian esok mungkin tetap berpaling dariMu
ludahi aku tuhan
Bersama senja ku menghilang
Tepat di sudut sebuah kastil keangkuhan
lirih ku berkata: ''kau bukan siapa-siapa! kau hanya tuhan, tanpa kutahu artimu!''
Magid, Januari 2009
Thursday, February 5, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment