Antara, February 26, 2010
Surabaya, 26/2 (ANTARA) – Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat ketiga penyebar virus HIV/AIDS di Indonesia di bawah DKI Jakarta dan Jawa Barat dalam satu dasawarsa terakhir.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jatim, Otto Bambang Wahyudi, di Surabaya, Jumat, mengatakan, selama kurun waktu 1989-2009, penderita AIDS di Jatim telah mencapai 2.292 orang.
“Kondisi ini sangat memprihatinkan. Apalagi di antara jumlah itu, terdapat 680 penderita AIDS yang meninggal dunia,” katanya.
Penderita AIDS terbesar berusia 25 tahun ke atas dan didominasi oleh kaum perempuan yang tersebar di Surabaya, Malang, Sidoarjo, Kediri, dan Madiun.
“Penderita HIV/AIDS di Jatim mayoritas dari kalangan pengguna narkoba yang memakai jarum suntik sebagai media,” kata Otto.
Data KPA Jatim menyebutkan, 63 persen pengguna narkoba di Jatim yang memakai jarum suntik terkena HIV, sedangkan sisanya tertular virus hepatitis.
“Penyakit mematikan mengintai pengguna narkoba. Selain HIV/AIDS, pengguna narkoba bisa tertular virus hepatitis. Lebih parah lagi, pengguna narkoba bisa menyebabkan kematian,” katanya.
Selain itu, meningkatnya AIDS di Jatim dalam beberapa tahun terakhir ini disebabkan persoalan sosial, seperti pengangguran, kemiskinan, dan masalah lain yang sedang dihadapi masyarakat.
Untuk menekan meluasnya wabah AIDS, KPA Jatim telah minta kepada seluruh KPA di kabupaten/kota dan LSM yang peduli terhadap HIV/AIDS untuk mempertajam sosialisasi kepada masyarakat mengenai cara pencegahan dan penanggulangannya.
Ia juga meminta kepada KPA di kabupaten/kota dan LSM untuk mendata nama dan alamat penderita guna memudahkan penanganan dan mencegah meluasnya wabah penyakit mematikan itu.
Sebelumnya KPA Jatim menjalin kerja sama dengan “HIV Cooperation Program for Indonesia” (HCPI) melakukan pengembangan program menanggulangi AIDS dengan memaksimalkan sumber daya di semua tingkat.(T.M038) (T.M038/B/Z002/Z002) 26-02-2010 21:23:46 NNNN
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment