Sambil memandangi wajahku di kaca,
kulihat keriput mulai hinggap diantaranya
Tak terasa, umur memangsaku, melambat
menyisakan lipatan,
Wahai Tuhan, kau sang seniman maha sempurna
pelukis guratan dikulitku
Biarkan aku bicara dengan tubuhku:"Jasadku, kuingin kau Lindap"
Jangan kau dengar
Seribu jari masa silam,
Biarkan saja, Ia menuding ke arahmu
menyayatmu dengan nasib yang penat
Wednesday, August 31, 2011
Subscribe to:
Posts (Atom)