Refleksi Diri

Aku  heran terhadap diriku yang yakin adanya (siksa) kubur,
tapi masih dapat bersuka-ria?
Aku kaget terhadap diriku yang meyakini adanya hisab,
tapi memilih berkiblat pada Dunia

Dan Aku pun heran terhadap diriku yang yakin akan sempitnya alam kubur,
namun masih tertawa larut dalam dunia?
Aku heran terhadap diriku
yang yakin tentang adanya akhirat, siksaan, kenikmatan, dan kelanggengannya, tapi masih sering lengah?

Aku heran terhadap diriku yang yakin terhadap neraka dengan siksanya,
Tapi memilih tidur nyenyak dan tidak memeranginya?
Aku heran terhadap diriku yang yakin akan surga dan kenikmatannya,
tapi memilih tidur nyenyak dan tidak mencarinya?
Aku heran terhadap diriku yang yakin akan dunia dan kefanaannya,
Tapi masih saja merasa tenang di dunia?


Aku heran terhadap diriku sendiri, yang yakin mengenai bahaya lidah, yang mengetahui permasalahan lidah, tetapi tidak mengerti masalah hati,
mengapa ku merasa bahagia?

Aku heran terhadap hatiku yang merasa sedih karena kurang harta,
tetapi tidak merasa sedih karena umur tiap saat berkurang.

Aku heran terhadap diriku yang mengetahui, bahwa Tuhan selalu melihat dan mengawasi
tetapi mendurhakaiNya seperti sebuah kebiasaan
Aku heran terhadap diriku, yang mengetahui bahwa suatu saat nanti akan mati seorang diri, masuk liang kubur seorang diri, dan dihisab seorang diri,
mengapa masih merasa gembira bersama-sama dengan manusia, tak sedikitpun merasa gembira bersama Tuhan?

Tuhan, tunjukan jalan rahmatMu....

--Magid, 04 April 2011--