Saturday, March 27, 2010

Hacker Tembus IE 8 di Windows 7 dalam 2 Menit

Dua orang peneliti masing-masing berhasil meraih hadiah sebesar 10 ribu dolar AS pada kontes hacking Pwn2Own yang berlangsung British Columbia, Canada. Mereka berhasil menembus keamanan pada Windows 7.

Peter Vreugdenhil, seorang peneliti celah keamanan freelance asal Belanda dan seorang peneliti Jerman yang hanya menyebutkan namanya, Nils, menemukan cara untuk mematikan DEP (data execution prevention) dan ASLR (address space layout randomization), dua fitur milik Windows 7 yang berfungsi sebagai pertahanan dari serangan luar.

Kedua peneliti tersebut berhasil menjadi pemenang setelah sukses menembus Windows 7 64-bit yang sudah menggunakan patch terbaru.

Vreugdenhil menggunakan kombinasi dua eksploit untuk mengatasi ASLR kemudian DEP untuk kemudian menembus Internet Explorer 8. “Cara itu adalah eksploitasi dua langkah,” kata Vreugdenhil, seperti VIVAnews kutip dari PCWorld, 26 Maret 2010. “Sebenarnya bisa dilakukan dengan satu langkah, tetapi akan memakan waktu lebih lama,” ucapnya.

Menggunakan teknik tersebut, Vreugdenhil menyebutkan, ia dapat mengambil alih kontrol komputer yang dituju hanya dalam waktu sekitar 2 menit. “Jika menggunakan satu exploit, perlu sekitar 50 sampai 60 menit,” ucapnya.

Setengah jam setelah Vreugdenhil sukses mengontrol IE 8 pada komputer target, Nils menerobos mekanisme pertahanan yang sama untuk mengambil alih kontrol Mozilla Firefox 3.6 yang juga terinstalasi di komputer sasaran.

Sebagai penghargaan atas jerih payah mereka, keduanya masing-masing berhak mendapatkan notebook yang berhasil mereka tembus, uang tunai senilai 10 ribu dolar AS, serta tiket dan akomodasi ke konferensi hacker DefCon di Las Vegas, Juli mendatang.

Dalam dokumen PDF yang ia rilis di blog-nya, Vreugdenhill mengungkapkan bagaimana cara ia menerobos ASLR dan DEP di Windows 7 secara detail.

Hacker Rp 1 Triliun Divonis 20 Tahun

Gonzales dihukum karena tiga kali meretas hingga merugikan US$ 129 juta atau Rp 1 triliun.

VIVAnews - Hakim Federal Pengadilan Boston menjatuhkan vonis 20 tahun penjara kepada super hacker Alberto Gonzales. Gonzales dihukum karena tiga kali meretas sejumlah perusahaan hingga merugikan US$ 129 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun.

Dalam sidang yang digelar Jumat, 26 Maret 2010 waktu setempat, Gonzales dinyatakan sebagai hacker terbesar yang berhasil meretas data kartu kredit di Amerika Serikat.

Seperti dikutip Miamiherald.com, Sabtu, 27 Maret 2010 disebutkan, Gonzales berhasil mencuri uang dari sejumlah perusahaan antara lain, Hannaford Bros, 7-Eleven, and Heartland, yang total kerugiannya mencapai US$ 129  juta.

Dalam persidangan Gonzalez mengakui perbuatannya itu. "Saya bersalah atas beberapa kejahatan itu," katanya.

"Saya menerima putusan dengan penuh rasa tanggung jawab," katanya Gonzales yang saat sidang mengenakan pakaian tahanan.

150 Tahun Dicuri, Surat Descartes Ditemukan

Setelah menghilang karena dicuri dari Perancis sejak 150 tahun lalu, surat yang ditulis filsuf ternama Rene Descartes ditemukan di Haverford College. Surat tersebut ditemukan oleh ilmuwan asal Belanda di kampus kecil di Amerika Serikat.

Adalah Dr Erik-Jan Bos, seperti dikutip dalam laman the Guardian, yang menemukan surat yang menghilang pada 27 Mei 1641. Melalui situs pencari Google, dia menemukan surat tersebut masuk dalam Charles Roberts Collections di perpustakaan Haverford College, bulan lalu. 

Bos kemudian menghubungi kampus, yang terletak di pinggiran Philadelphia, dan menemui kepala bagian koleksi khusus John Anderies, dijelaskan bahwa surat tersebut asli, namun tidak diketahui bahwa surat tersebut ditulis Descartes.

Empat lembar surat tersebut termasuk dari ratusan surat yang dicuri oleh Count Guglielmo Libri, sekretaris komite katalog umum untuk manuskrip di perpustakaan umum Perancis, pada abad ke 19.

Libri kemudian dihukum karena pencurian tersebut, namun sebelumnya telah berhasil menjual dokumen tersebut pada seorang kolektor di Inggris.

Disinyalir kemudian, dokumen tersebut telah berkali-kali berpindah tangan, sebelum diberikan pada Haverford oleh janda Charles Roberts, yang telah mengkoleksi ratusan dokumen hingga meninggal pada 1902.

Atas penemuan tersebut, Presiden Haverford Stephen Emerson menghubungi Institut de France, dimana surat tersebut pertama kali dicuri, untuk mengembalikannya.

"Di samping adanya keuntungan menyimpan surat Descartes di koleksi kami, tapi hanya satu hal yang paling mungkin untuk kami lakukan, melakukan hal yang benar, dan menawarkan untuk mengembalikan surat-surat tersebut," kata Emerson.

Ramalan Da Vinci: Kiamat Terjadi 1-11-4006

Leonardo Da Vinci tak hanya seniman berbakat dan ilmuwan yang jenius. Dia juga seorang peramal.

Leonardo Da Vinci bahkan meramalkan akhir dunia. Menurut Da Vinci, pada 21 Maret 4006, Bumi akan dilanda banjir bah. Bencana mahadahsyat itu akan berujung pada kiamat pada 1 November 4006.

Prediksi Da Vinci ditemukan oleh peneliti Vatikan, Sabrina Sforza Galitzia yang bekerja di bagian arsip Vatikan. Galitzia menduga, sang jenius asal Italia itu menyisipkan prediksinya dalam bentuk kode.

Kode-kode kiamat itu disisipkan dalam lukisan mahakarya Da Vinci,  "The Last Supper' atau 'Perjamuan terakhir'. Kata Galitzia, lukisan itu mengandung puzel astrologi dan matematika.

Galitzia yang pernah meneliti manuskrip Da Vinci di Universitas California mengatakan, bentuk setengah lingkaran di atas lukisan Yesus dan para muridnya saat perjamuan terakhir sebelum peristiwa penyaliban, mengandung kode-kode tersembunyi. Setengah lingkaran yang dimaksud berada di tengah (lihat gambar).

"Di sana ada 'Da Vinci code', kode Da Vinci -- bukan hanya kode yang dipecahkan Dan Brown," kata Galitzia seperti dimuat laman New Kerala.

Kode Da Vinci tentang kiamat memakai simbol zodiak dan menggunakan 24 huruf latin -- pengganti simbol 24 jam dalam waktu satu hari.
Namun, tak dijelaskan bagaimana simbol-simbol dalam lukisan tersebut bisa dibaca sebagai sebuah prediksi tentang kiamat.

Kebiasaan Da Vinci menyelipkan kode atau pesan dalam lukisannya diakui Galitzia sebagai tuntutan zaman. Da Vinci yang ilmuwan hidup di masa-masa sulit, dia harus lincah menghindar dari tudingan bidah oleh gereja.

Mahakarya Da Vinci, 'The Last Supper' berukuran 460 cm x 880 cm, menutupi seluruh bagian dinding di Biara Santa Maria delle Grazie di Milan. Da Vinci memulai proyek lukisannya pada 1495, dan menyelesaikannya pada  1498.

Kode dalam lukisan yang sama sebelumnya diungkap Dan Brow dalam 'The Da Vinci Code' tahun 2003. Teori Dan Brown menghebohkan publik.
Dalam bukunya, Dan Brown mengatakan sosok yang duduk di sebelah kanan Yesus bukan Yohanes- seperti anggapan publik.
Sosok yang memakai selendang senada baju Yesus adalah Maria Magdalena -- istri Yesus yang mengandung anak Sang Mesiah saat peristiwa penyaliban. Dalil Dan Brown mendapat bantahan dari gereja.

Berita Batam