Pesan Dari Sukamiskin

Untuk Sebuah Buku Tulisan Kakanda Huzrin Hood

Dibalik sel tahanan No Ta-38 itu
13 Agustus 2004, jadi dunia baru bagi seseorang yang tak lelah berjuang
tapi terhentikan oleh waktu dan kekuasaan
''Memang kebenaran tak selamanya manis, kadang dia pahit, mungkin lebih pahit dari rasa-rasa apapun''

Dari balik pintu, sesekali hanya terdengar suara hentak sepatu para sipir
Hari tak genap dalam hitungan, meski mentari tak berhenti sinarnya
Terampas sudah, terhempas sudah, kekuasaan yang dulu hampir tergenggam
Tapi perjuangan tak sia-sia, sebuah Provinsi tercipta meski kekuasaan terkapling Fir'aun

Dalam gundah, ditulisnya sebait ungkapan melayu:
'' Mengejar pangkat mau menjilat
Mengejar harta mau melata
Mengejar kedudukan, mau meneladan
Mengejar pengaruh, mau bergaduh
Mengejar Dunia mau menganiaya ''

Pintu TA-38 itu tak menjawab
Kayu biru dan gembok besi tak juga bersuara
Teralis yang tersusun rapi pun tetap membisu
Hening, dalam dingin lantai yang menusuk tulang
Dan sejengguk cahaya menembus celah pintu

''Legenda sepertinya mulia, tapi fakta sepertinya tercela'' tulisnya pada suatu hari, 2004 lalu

Dia kecewa, beberapa tahun sebelumnya terkudeta, hingga terkungkung dipenjara
Tuduhan telah direkayasa, hingga akhir Ia terbawa dalam pengab tak terbayang,
Tapi tugas belum tuntas. Bangkit bung....!!

Pintu-pintu penjara
tak ada guna
Karna kebebasan nyata
hanya dikepala
Jasad mati terpasung,
tapi fikiran merdeka meraung
meski dalam tulisan,
meski dalam ingatan

Ku teringat ketika Ibnu Taimiyah terpenjara
Ia tak menganggap dirinya telah kalah,
dalam nyanyian malam ia katakan, ''waktu masih akan terus ada''
Kesempatan untuk membuktikan kebenaran akan tiba saatnya kelak,
sambil menghibur diri, ia berkata:
''terpenjaraku adalah kalwat, kematianku adalah sahid dan terusirku dari negeri adalah rekreasi''


Mari bung rebut kembali keadilan untuk rakyat ku KEPRI....!




Magid, Maret 2009