Friday, January 30, 2009

Oh Darwin, Monyetmu Masih Banyak

Oleh: Magid

Dalam rangka mencemooh agama, seorang editor Science of life berkata: ''Tak ada seorang pun yang mengingkari kebenaran evolusi organik, kecuali orang-orang bodoh, kaum fanatik atau penyembah angan-angan''. kaum agamawan yang tak yakin dengan teori yang dicanangkan Carles Darwin disamakan dengan penyembah angan-angan, sementara sang editor sendiri tanpa disadari tengah menyembah angan-angannya Darwin!.

Kenapa saya menganggap teori evolusi organik itu cuma angan-angannya Darwin? sebab, pada zaman yang seharusnya semua monyet menjadi manusia (setelah proses evolusi secara menyeluruh), eh ternyata para monyet masih bergelantungan di ragunan, di Wonokromo, mungkin juga di Hutan Tanjungpinggir. Kendati kita coba pasang Jas dengan stelan layaknya manusia, Monyet tetap saja monyet.

'"Spieces Origin'' telah dicanangkan sebagai buku yang akan merubah jalannya sejarah, namun sejarah kemanusiaan tetap berjalan dengan kokoh, melangkahi segala hiruk pikuk zaman. Begitu banyak orang-orang yang menyangkal kebenaran agama dengan teori-teori murahan berawal dari Darwin. Lebih aneh lagi, fenomena saat ini, cukup banyak orang akan dianggap logis jika bisa merasionalisasikan segala aspek yang sudah ditetapkan agama. Tentu saja dengan menentang ketetapan tersebut, misalnya tentang asal-muasal manusia itu sendiri.

Saya sepakat dengan Arthur Keith, yang notabene penentang dari apa yang telah disimpulkan Darwin. Artur dalam bukunya Revolt Against Reason menjuluki teori Darwin sebagai kesimpulan yang tanpa dasar, tanpa bukti. Saya secara pribadi tidak rela jika manusia dianggap berasal dari monyet,,sementara tuhan menciptakan kita berkedudukan lebih tinggi dari binatang primata itu.

Dari analisa ilmuwan modern sampai saat ini, tidak ada satu bukupun yang memberikan gambaran fakta dari sebuah proses evolusi, Mungkin juga Carles Darwin sendiri tidak percaya dengan teori yang dibuatnya sendiri. Seperti tertulis dalam the Original of Spieces. Suatu ketika bahwa Carles Darwin pergi ke sebuah Pulau, dengan kapal bernama Adatama Billiot dan menemukan spisies burung parkit. Dan kemudia ia meneliti bahwa ada perbedaan paruh dari burung tersebut. Burung tersebut dalam satu spisies yang sama, tapi yang ditemukan di Pulau tropis itu paruhnya lebih kecil. Kemudian Carles Darwin menulis surat kepada temannya yang bernama Thomas Tompkins tepatnya pada tahun 1861. Kepada Tompkins, Carles Darwin menulis, ''Sebelumnya saya tidak percaya dengan seleksi alam, saya belum percaya karna sesungguhnya belum ditemukan buktinya, saya hanya percaya karna dia membantu saya mengelompokkan embrio dan mengetahui organ-organ yang lain. Sesungguhnya yang terjadi ada rantai yang hilang dalam proses seleksi alam''. Jadi yang hidup dalam angan-angan saat ini siapa? pengikut Darwin atau penentangnya. Sementara Darwin sendiri mengakui tidak mampu membuktikan teori evolusi itu sendiri.

Saya hanya merasa aneh, sudah ratusan tahun teori ini masih juga tetap dipakai. Padahal sepanjang sejarah itu juga terdapat ratusan Ilmuwan yang menentang teori evolusi. Karna sesungguhnya tidak bisa diterima dengan akal rasional apapun. Tidak ada bukti nyata. Jika sebagian orang masih percaya karena melihat fenomena Amoeba yang dapat berubah menjadi parameceum, ini sangat lemah juga masih belum bisa dianggap bisa membenarkan teori Manusia berasal dari monyet. Lalu pertanyaan sekarang kenapa teori ini masih dipakai? disekolah-sekolah...didalam bahasan-bahasan akademis? Saya teringat kata DR Zakir Naik, bahwa teori evolusi adalah diciptakan untuk mendefinisikan sejarah pemilik teori itu sendiri, dengan kata lain, moyet adalah dia yang masih percaya teori tersebut. Oh,,,Darwin, monyet generasimu masih banyak.

No comments:

Berita Batam