Monday, January 26, 2009

Bagaimana?

Bagaimana aku harus bicara pada Tubuhku

Pada jagad raya kecil dihatiku yang kekal

Karna ia terlalu sulit dikendalikan, terlalu rumit untuk kupahami

Disana, dibalik kulit itu, memang tersimpan jutaan harapan

Seperti suara percikan air yang lirih, kuberkata: ‘’dimanakah kau kini harapan itu!’’


Bagaimana aku harus bicara pada Tubuhku

Pada cinta, yang pernah singgah, disela katub-katub asaku

Karna semua telah hangus, terlalap api kesombonganku

Dimanakah aku kini, diatas bukit harapan, tak berpuncak

Di jalan kehidupan, tak bertitik

Kembali kuberkata: ‘‘sesatkah aku?’’


Bagaimana aku harus bicara pada Tubuhku

Soal rapor dosaku, yang tertoreh, seiring jalannya waktu

Sungguh! aku tak ingin…kekal seperti ini

Diatas bahtera, melarung dilaut tak berpantai


Bagaimana aku harus bicara pada Tubuhku

Soal darah yang mengalir tanpa membawa ayat-ayatNya

Soal tulang yang menyangga, tanpa bersujud untukNya…

Soal otak yang tak pernah memikirkanNya

Yang membawaku pada kesamaran hidup yang semakin kerontang

Terseret angin, dipadang tak berpasir


Bagaimana aku harus bicara pada Tubuhku

Pada tangan yang jarang ber-Takbir padaNya

Pada hati yang kerap kali melupakan kehadiranNya

Sumpah! Aku inginkan diriNya

Aku haus hadirNya

Agar tubuhku tak menuntutku!

Agar aku bisa jelaskan semua!!


oleh: Nur Fahmi Magid

No comments:

Berita Batam