Sunday, January 3, 2010

Ah..!! Jangan Ajak Aku Hanya Bercerita, Tak ada Yang BARU


''Jangan ajak aku hanya bercerita!'' gertakmu saat tahun baru didepan mata. Ah, bukankah aku juga suka sesuatu yang baru? tapi sebenarnya akupun tak mau hanya bercerita. Kaulaukan saja apa yang kau anggap baru, baru kau benar-benar ku anggap baru, kau datang dari sesuatu yang baru meski aku pun tak tahu dimana yang baru itu. Seperti apapun tak kumengerti?

Tahun Baru, seperti tahun-tahun sebelumnya, hanya kembang api yang bisa ku dengar di Kota ini. Bukankah pernah juga kusampaikan padamu? Aku pernah membayangkan, suatu hari pasti ada hari dimana orang tak lagi berpesta pora. Kota ini dihuni sekitar 750 ribu jiwa, aku juga masih percaya, bahwa diantara 365 hari dalam setahun, pasti ada hari dimana semua orang di kota ini tidak ada yang kelakak. ''Tapi hari ini tidak, tidak, aku dengar suara terompet dari samping rumahku tadi pagi, aku hanya ingat, kala kecil dulu. Aku bangga dapat mainan itu. Dan aku tak tahu, apa itu tahun baru,'' katamu menyanggah.

Akupun tak paham betul, tahun baru itu apa? Apanya yang baru, dia hanya sebuah hitung-hitungan yang baku. Dan itu berjalan sudah 2009 tahun, apanya yang baru? aku tak menemukan sesuatu yang baru dalam tahun yang kuanggap dulu baru. Ah, kau hanya bercerita. Sekarang katakan, apa yang baru dibenakmu ketika kau ajak aku menikmati tahun baru ini? tunjukan yang baru? bukankah itu hanya sebuah hitungan? lagi-lagi kau bicara soal hitungan. Yang baru hanyalah klaim. Aku hanya ingin tanyakan satu hal, kalau ada yang baru berarti ada yang lama. Dimana yang lama? bisakah kautunjukan padaku? ''Sampai hari ini tak kutemukan, dimana yang baru dan yang lama itu. Aku hanya paham, ketika tanggal 31 Desember, tepat jam 12.00 malam, semua orang berpesta pora dan mengucapkan selamat,'' meski aku tak paham, apa maksud selamat yang diucapkan itu? Ini sudah menjadi sebuah kebiasaan - yang aku sendiri juga tak paham, siapa pemulanya?'' Ah..!! Jangan Ajak Aku Hanya Bercerita

Berita Batam