Monday, April 20, 2009

Penyesalan


Aku terpanggang dalam pengap
dalam suhu yang tak bersahabat
Dalam tipu daya dunia tanpa makna
Seiring pasir waktu yang tak terhentikan

Keringat menetes, bersama semangat yang gugur satu persatu
dalam ruang, dalam waktu, dalam lampu lampion kehidupan

Dan kau berkata,''Biarkan pikiranmu menterjemahkan hasrat jasadmu''

Seperti keledai, yang hidup dalam mimpi
nasib berlalu, waktu semu
tanpa kutahu apa hikmahnya
dalam hujan, bukankah kadang air jatuh seperti jarum? menyakitkan..

Cahaya meredup, terhalang sayap burung nazar
kita tetap saja, seperti sebelumnya
terpanggang api kehidupan
melempuh, melempuh, lepuh sudah, kulit-kulit harapan

''Satu-satunya yang terbaik dalam hidup adalah berhenti berharap,'' katamu,

Dan kemudian kau menghilang dalam kabut waktu
dalam jejak-jejak mimpi yang tak bisa kurangkai
antara tidur dan sadarku
meski kuharapkan dejavu, kembalikan bunga mimpiku



OLEH: magid, 2009

Berita Batam