Friday, November 9, 2007

Cemburukah Tuhan?

oleh: magid

seperti sajak Amir Hamzah, yang dituliskan sebagai persembahan kepada tuhan. ''Engkau Cemburu'' ujarnya seakan melawan sabda tuhan yang menuliskan tentang aturan dan garis hidup manusia. Tapi mari kita resapi, mudah terhinakan Ia? Mudah Irikah Ia? yang sudah jelas hanya satu, penganutnya selalu berebut kebenaran.
Saya teringat seorang kawan, dimengatakan kepada saya, bahwa penyerangan Afganistan, Irak adalah cara kaum kristen melakukan kristenisasi. Disisi lain, seorang kawan yang kebetulan penganut Kristen berpendapat, desakan kelompok garis keras untuk memakai hukum islam di INdonesia merupakan salah satu ciri Islamisasi. Semementara itu, disana, di Bali, mungkin ada kawan-kawan semacam itu. Ketika hidup dalam golongan minoritas mereka akan merasa menjadi bagian dari derasnya perebutan pengaruh atas sebuah kepercayaan.
Juga masih banyak kisah lain, yang memperlihatkan betapa kerasnya benturan pengaruh antar penganut agama. Disana, dipulau dewata itu, juga pernah dikisahkan tentang Nicodemus.
Dalam bukunya yang terkenal The Island of Bali' yang Miguel Cavarrubias, mengkisahkan hal itu. Buku terbitan tahun 1937 itu berkisah, seorang Necomandus yang mengalami pahitnya tekanan yang disebabkan gesekan antar agama dalam menanamkan pengaruhnya.
Awalnya Necomandus adalah seorang penganut Hindu, akhirnya masuk Kristen setelah bekerja sebagai pelayan seorang misionaris. Ia di Baptis dan menjadi seorang kristen, namun pilihannya itu akhirnya pupus bersama tekanan yang ada saat itu. Necomandus dikucilkan masyarakat setempat, dan dianggap sudah mati. Akhirnya ia tertekan, dan mengalami guncangan yang cuku dasyat, hingga suatau ketika tergerak untuk membunuh majikannya sendiri. Ya, Necomandus menghabisi sang majikan yang telah membaptisnya, dan memilih menyerahkan tubuhnya untuk dibunuh secara adat.
Sebenarnya ada berapa banyak tuhan sih diatas sana? Sedalam apa kecemburuannya terhadap manusia? sehingga saling berebut dukungan, layaknya calon Gurbernur dalam Pilkada. Sedalam apa Ia membutuhkan 'sujudnya' manusia? Tapi anehnya perebutan ini hanyadilakukan 'tim suksesnya,' yakni para pemuka agama.
Mungkin kebenaran tentang sebuah keyakinan sudah mirip dengan benda yang bisa diakumulasi. Sehingga para pemuka agama, para penganut garis keras, saling berebut pengaruh untuk mencapai kejayaan kelompoknya. Tapi sadar atau tidak, kebenaran dalam keyakinan umat manusia di dunia seperti jalan dalam permainan monopoli. Cukup banyak tikungan, toh semua mempunyai pilihan tersendiri, dan satu dengan yang lain hanya di pertemukan pada satu titik, yakni kebaikan. Sedangkan ratusan titik yang lain, saling bertabrakan.
Seperti sabda sebagian besar tuhan umat manusia, bahwa agama diturunkan untuk membawa kebaikan. Menyampaikan kebenaran, bahkan ada yang menyebutkan 'Rahmatan Lil Alamin.' Tapi toh kenyataan sejarah tidak bisa kita pungkiri, bahwa agama berkembang seiring dengan pertumpahan darah. Perkembangan agama, ditopang ribuan kepala yang terpenggal karna perang Salib, berdiri dengan tembok merah yang dibasahi darah dari pasukan persia yang menduduki Romawi. Seperti itukah tuhan membawa kebenaran? Kedamaian yang diciptakan tak ayal hanya sekedar retorika, toh dalam catatan sejarah acapkali agama berdiri diatas segala penderitaan.
Mungkin hal itu juga yang membuat Fredrik Nietze berkesimpulan, tuhan telah mati, Amir Hamzah berkata tuhan cemburu, atau bahkan Karl Marx yang beranggapan agama itu mirip dengan candu, memabukkan, meninabobokkan pemikiran manusia. Semua pernyataan itu adalah gugatan terhadap ketuhanan manusia, yang selama ini berdiri ditopang penderitaan.
Dalam sejarah yang masih terus akan bergulir, kedepan, bisakah agama benar-benar membawa mukjizat-NYa. Kedamaian yang dijanjikan juga akan terasa hampa jika harus mengorbankan kedamaian golongan dan kepercayaan lainnya. Bisakah kedamaian itu terwujud, tanpa ada pertumpahan darah? tanpa ada Kristen satu, Islam satu atau Hindu satu bahkan Yahudi satu? Ya..ketika mayoritas dan minoritas tak lagi saling berebut pengaruhnya. Ketika itu tuhan tak cemburu dan tak bisa dimonopoli.

Berita Batam